JAKARTA, iNews.id – Sejumlah catatan mewarnai sektor telekomunikasi sepanjang 2021. Salah satunya adalah merger operator telekomunikasi.
Diketahui, perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang telah merger, yakni XL Axiata dengan Axis dan Indosat Ooredoo dengan Tri (3). Ini menjadi pilihan mereka guna menghadapi tantangan dalam pengembangan jaringan 5G.
Aksi bisnis diyakini dapat menjadi momentum percepatan sinergi program pemerintah. Merger juga dapat membawa efek positif berupa persaingan usaha yang makin sehat dan efisiensi operasional sehingga menguntungkan konsumen secara luas. Salah satunya biaya internet jadi lebih terjangkau.
Executive Director Indef, Tauhid Ahmad menilai merger yang terjadi di industri telekomunikasi membawa efek positif. “Merger ini diharapkan mampu membuat persaingan makin sehat sehingga pada akhirnya konsumen yang akan diuntungkan dari adanya peningkatan dan pengembangan industri telekomunikasi,” katanya, dalam keterangan pers dilansir Senin (27/12/2021).
Menurut Tauhid, merger menjadi salah satu pilihan terbaik untuk memperluas pangsa pasar, meningkatkan teknologi, dan efisiensi operasional. Terlebih di zaman disrupsi digital saat ini yang mengedepankan kolaborasi dan sinergi.
Efek positif lainnya, kata Tauhid, merger akan memudahkan pemerintah melakukan pengawasan serta sinergi dengan program-program yang dibuat.
“Misalnya, pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan digital itu menjadi program pemerintah. Nah dengan merger, kemampuan provider pun meningkat untuk dapat membangun infrastruktur seperti tower dan BTS yang diakibatkan dari adanya efisiensi dan penambahan daya modal dari perusahaan provider. Harapannya adalah mereka dapat membangun di daerah-daerah yang belum terjamah sinyal internet kuat,” ujarnya.