Sementara tantangan dari sisi konsumen yakni bagaimana mengkomunikasikannya dengan pelanggan. Untuk diketahui, XL Axiata mengklaim dirinya sebagai pionir FMC di Indonesia, dengan menggabungkan layanan Link Net dalam produk XL Satu.
Saat ini XL Satu sudah memiliki 350.000 pelanggan, atau melebihi target 30 persen pelanggan dari sebelumnya. XL Axiata pun kemudian menargetkan mendapatkan 40 persen pelanggan baru di tahun ini.
"FMC ini demandnya ada, dari survei kami pelanggan menyukai layanan XL Satu karena easy to manage, ada single app, single bill, single kuota dan lainnya yang belum ada di layanan operator negara lain," ujar Jenius.
Selain bisnis baru yang memberikan peluang pendapatan, FMC menurut analis BRI Danareksa Niko Margaronis juga dapat mendorong operator fokus terhadap bagaimana memberikan layanan lebih baik ke pelangga, sehingga ARPU bisa lebih sehat.
Anggota Komisi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi menambahkan, bagi konsumen ada beberapa catatan terhadap operator yang memberikan layanan FMC.