JAKARTA, iNews.id - Manifestasi filosofi Tri Hita Karana menjadi modal utama dalam menyukseskan pengembangan pariwisata regeneratif di Bali. Ini diungkapkan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo.
Dalam peluncuran Pameran Budaya bertajuk Civilization di Pura Tirta Empul, Wamenparekraf Angela mengatakan pariwisata regeneratif jadi arah ke depan. Pariwisata regeneratif sendiri mengakomodir pariwisata berkelanjutan.
"Kalau kita bicara pariwisata berkelanjutan, fokusnya adalah doing less harm. Tetapi ketika kita bicara pariwisata regeneratif itu kita ingin doing more good," kata Angela.
Artinya kehadiran pariwisata bukan hanya sebagai sumber ekonomi semata tapi lebih dari itu. Pariwisata hadir sebagai sumber pendorong kehidupan untuk semua. Mengupayakan kesejahteraan destinasi lokal, lingkungan, serta masyarakat di dalamnya.
Hal ini senada dengan prinsip hidup yang dianut oleh masyarakat Bali mengenai Tri Hita Karana, yang membangun hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan alam.