Menurut Rizal, setiap desain dalam koleksi ini memiliki filosofi mendalam yang merepresentasikan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia.
“Sepatu dengan tema budaya Indonesia seperti ini memiliki daya tarik tersendiri. Ini adalah medium sempurna untuk mempromosikan warisan budaya Indonesia dengan cara yang kreatif dan dekat dengan masyarakat. Semua ini berawal dari bagaimana kita mulai mencintai produk lokal yang berkualitas dan inovatif. Banggalah dengan produk lokal kita,” ujarnya.
Koleksi 'Nusantara' menampilkan enam desain ikonik yang terinspirasi dari berbagai daerah di Indonesia. Desain ini meliputi motif Batik Gorga dari Sumatra yang melambangkan solidaritas dan gotong royong, Batik Tujuh Rupa dari Jawa yang mencerminkan kelembutan dan harmoni, hingga motif Pepatran dari Bali yang merepresentasikan perlindungan dari rasa takut.
Selain itu, koleksi ini juga menampilkan motif Dayak dari Kalimantan yang menunjukkan hubungan antara manusia dan alam, ukiran Toraja dari Sulawesi yang melambangkan harapan dan doa, serta motif Asmat dari Papua yang mengedepankan keberanian dan harmoni.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar menyampaikan, momen ini adalah bukti nyata potensi brand lokal untuk bersaing secara global. Dalam 10 menit saja, perputaran ekonominya mencapai Rp4 miliar.
"Ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal sangat luar biasa. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, kita bisa mendorong produk lokal untuk mendunia. Pencapaian ini juga menegaskan peran ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru. Kami berharap semua lapisan masyarakat dapat mengakses sepatu berkualitas dengan harga terjangkau, sembari turut memajukan citra jenama lokal Indonesia di pasar internasional,” tuturnya.