JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status kedaruratan Covid-19 atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Respons negara-negara anggota WHO atas Covid-19 tidak lagi mengalami situasi darurat.
Seiring dengan status tersebut, minat masyarakat untuk membeli alat tes Covid-19 pun menurun. Bahkan, mereka beralih dengan mengonsumsi suplemen atau vitamin. Tujuannya untuk menjaga kesehatan tubuh.
Direktur Operasional PT Kimia Farma Apotek, Muhardiman mengatakan, saat ini pembelian alat tes Covid-19 menurun drastis. Bahkan, sudah tidak ada lagi yang beli. "Produk Covid-19 penggunaannya sudah menurun drastis. Termasuk obat Covid-19 sudah tidak ada yang beli, terutama Favipiravir sudah tidak banyak diminati," ujar Muhardiman melalui keterangannya belum lama ini.
Dia menjelaskan, dulu Favipiravir (peminatnya) tinggi, kalau sekarang sudah tidak ada. "Beberapa waktu lalu ada yang beli, cuma angka pastinya nggak ada. Tetapi hari ini saya katakan sudah tidak ada lagi yang beli. Mereka menganggap Covid-19 sudah nggak ada,” kata Muhardiman.
Menurut Muhardiman, saat ini masyarakat lebih peduli soal kesehatan. Mereka memilih mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan sistem imun "Produk vitamin kita sediakan di outlet kita. Penjualan vitamin sekarang ini lumayan tinggi,” katanya.
Bahkan, untuk memudahkan masyarakat, Kimia Farma membuka 15 outlet secara hybrid. Pembukaan ini berpusat di outlet Kimia Farma Pantai Indah Kapuk (PIK). Menariknya, kini outlet Kimia Farma tampil berbeda, yaitu merambah bisnis berbasis online atau e-commerce.