JAKARTA, iNews.id - Memasuki era teknologi, masyarakat harus mampu beradaptasi dengan cepat. Apalagi perkembangan zaman dengan teknologi dan digitalisasi yang makin canggih, menjadi tantangan yang harus dihadapi di dunia industri 4.0 saat ini.
Adaptasi dengan cepat harus dilakukan oleh industri ekonomi kreatif di bidang fesyen Muslim untuk mengembangkan digitalisasi.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, dalam upaya mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di tengah distruksi digital, berbagai program telah dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Berbagai program dilakukan, di antaranya Bangga Buatan Indonesia yang mendukung produk-produk ekraf lokal bisa go digital dan disertai dengan pendampingan. Bukan cuma sekadar bertahan, tetapi juga berkembang di dalam ekosistem ekonomi digital,” ujar Wamenparekraf Angela, saat menghadiri Embracing Jakarta Fashion Muslim Week di Aquatic GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Angela yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini menambahkan, Kemenparekraf tidak hanya melakukan pendampingan kepada para pelaku industri ekonomi dan kreatif lokal saja. Beberapa program stimulus ekonomi juga dijalankan. Tujuannya agar nilai penjualan sektor industri ini bisa semakin bertambah.
“Melalui program pemulihan ekonomi nasional lewat stimulus Bangga Buatan Indonesia, kami mendorong peningkatan transaksi penjualan produk ekraf secara nasional. Khususnya di sektor fesyen, kriya, dan kuliner, melalui penyediaan voucher dan diskon di berbagai platform digital,” tutur Angela.