Kelenteng Jin De Yuan, Glodok
Kelentang Jin De Yuan didirikan pada 1650 oleh Letnan Kwee Hoen dan diberi nama Koan-Im Teng atau biasa juga disebut Paviliun Guan Yin. Penyebutan kelenteng bermula saat orang Betawi menanyakan etnis Tionghoa ingin pergi ke mana dan dijawab Ke “Kuan Im Teng”. Dari kata tersebut terdengar seperti kata "ke len teng". Dari sinilah masyarakat mulai mengenalnya sebagai kelenteng.
Kelenteng Hian Thian Shang Tee Bio, Palmerah
Kelenteng Hian Thian Shang Tee dibangun sekitar 1800. Terdapat sekitar 175 lampion sebagai bentuk permohonan kepada dewa utama Hian Thian Siang Tee. Dinding Kelenteng Hian Thian Siang Tee didominasi warna merah beserta relief naga melingkar di setiap tiang depannya. Di pintu masuk, terdapat hiasan aksara Tiongkok. Di dalam ruang, diletakan 17 meja berdoa, puluhan patung, dan dewa utama Hian Thian Siang Tee.
Kelenteng Sin Tek Bio, Pasar Baru
Kelenteng Sin Tek Bio dibangun pada 1698, sebelum adanya Pasar Baru. Di kelenteng ini terdapat tiga altar besar. Selain itu, di bagian tengah kelenteng terdapat dua patung naga besar yang melilit di tiang bangunan. Patung naga menjadi pemandangan yang berbeda di dalam kelenteng. Wisatawan boleh masuk ke dalam kelenteng dan memotretnya.