JAKARTA, iNews.id - Pemandangan lembah di Indonesia memang tidak kalah cantik dari luar negeri. Beberapa di antaranya dikenal indah dan menakjubkan, bahkan menjadi destinasi wisata populer di kalangan wisatawan.
Bagi pencinta alam, berkunjung ke lembah menikmati nuansa kesejukan dan ketenangan menjadi pilihan tepat. Tak hanya di Swiss, Indonesia pun memiliki deretan lembah cantik dan menarik yang bisa dikunjungi. Bahkan lembah-lembah cantik ini ada di seluruh wilayah Nusantara, mulai dari Jawa, Sumatera hingga Papua.
Penasaran ingin tahu di mana saja lembah yang memiliki pemandangan alam menakjubkan layaknya di Swiss? Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (1/7/2023).
Lembah Anai, Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu destinasi wisata di Sumatera Barat yang keindahannya tak kalah dengan di Swiss. Anda akan melihat pemandangan alam yang memesona. Sejauh mata memandang terlihat perbukitan dan pepohonan hijau. Menariknya, tempat ini juga memiliki air terjun, sehingga semakin cantik dan menarik untuk dikunjungi. Lembah Anai memiliki ketinggian 50 meter. Aliran airnya berasal dari Sungai Batang Lurah Dalam, Gunung Singgalang, kemudian menuju daerah Patahan Anai.
Jika dari kota Padang, Anda harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 2 jam menggunakan angkutan umum, atau kereta api. Sementara dari kota Bukittinggi dibutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan menunggu moda transportasi yang sama.
Lembah Baliem berada pegunungan Jayawijaya dan terkenal dengan keeksotisannya. Berada di ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut, serta dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam. Lembah ini juga dikenal sebagai grand baliem valley, di mana merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Kampung Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua Pegunungan. Selain suku Dani beberapa suku lain hidup bertetangga di lembah ini yakni suku Yali dan suku Lani.
Panjang Lembah Baliem sekitar 80 kilometer, serta lebarnya 20 kilometer dan terletak di ketinggian sekitar 1.600-1.700 meter, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa. Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada 1938.