Para peneliti dari University of Arizona mengatakan, Caldera dapat meletus dalam beberapa dekade. Jauh dari ribuan tahun yang semula diperkirakan oleh para ilmuwan. Letusan di Yellowstone akan mengeluarkan lebih dari 500 mil kubik batu dan abu ke udara dengan lebar 2.500 kali lebih banyak daripada materi yang diproduksi St. Helens pada 1980 dan menewaskan 57 orang. Letusan ini bahkan akan berpengaruh pada Northwest. Namun, tidak tidak ada cara untuk mengetahui seberapa besar atau hebat ledakan caldera ini.
Mount Rainier
Mount Rainier merupakan stratovolcano besar yang terletak 54 mil (87 km) tenggara dari Seattle di negara bagian Washington, Amerika Serikat. Ini adalah gunung yang topografinya paling menonjol di perbatasan Amerika Serikat dan Air terjun Volcanic Arc, dengan ketinggian puncak 14.411 ft (4.392 m). Gunung Rainier dianggap sebagai salah satu gunung berapi yang paling berbahaya di dunia, dan gunung ini masuk pada daftar Dekade Volcano.
Jika gunung ini meletus, area yang berisiko adalah wilayah Seattle dan Negara Bagian Washington Tengah. Statistik menunjukan, letusan gunung berapi di pegunungan Cascades dua sampai tiga kali setiap abad. Helens Gunung St meledak pada 1980 dan Lassen Peak di California Utara meletus pada 1915. Sekarang, para ilmuwan menyarankan penduduk di sekitar Seattle, Tacoma, dan Olympia terus mengawasi Gunung Rainier, karena ini menimbulkan letusan dahyat. Satu letusan akan menyebabkan lumpur yang mematikan dan debu atmosfir tebal yang merusak pernafasan.
Mount Hood
Ketika Mount Hood mengeluarkan letusannnya, Portland dan Oregon bisa menjadi daerah yang paling berisiko terkena dampaknya. Jika bagian barat laut AS berhasil menghindari Gunung Rainier, mereka perlu waspada terhadap Gunung Hood. Gunung ini berpotensi mengeluarkan ledakan vulkanik. Ahli geologi Carolyn Driedger mengatakan, gunung ini tidak akan langsung meletus. Kota Portland akan mengalami gempa bumi sebagai prekursor terhadap ledakan dan longsoran lumpur dan terjadi perubahan fluks gas sebagai hasilnya. Hingga kini, USGS terus memantau gunung berapi aktif secara dekat.
Mount Cleveland
Daerah yang paling berisiko terkena dampak letusan Gunung Cleveland adalah Kepulauan Aleutian, Alaska. Gunung ini dikenal dengan nama aslinya, Chuginadak yang mengacu pada dewi api Aleut. Gunung Cleveland di Kepulauan Aleutian tengah ini telah dalam keadaan aktif sejak Juni 2015. The Alaska Volcano Observatory melaporkan dua ledakan kecil pada November 2017, mendorong mereka untuk meningkatkan pengawasan. Satu orang meninggal selama erupsi besar pada 1944. Jika gunung api ini meletus, awan abu akan naik cukup tinggi dan memengaruhi penerbangan. Lahar panasnya bisa mencapai Laut Bering.