1. Terpilih menjadi warisan dunia UNESCO
Tambang Batu Bara Ombilin terpilih menjadi warisan dunia UNESCO dalam dua kategori Nilai Universal Luar Biasa (Outstandting Universal Value).
Di antaranya karena Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto menunjukkan adanya pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa terkait dengan eksploitasi batubara di masa akhir abad ke-19 sampai dengan masa awal abad ke-20 di dunia, khususnya di Asia Tenggara.
Sementara, kriteria lainnya terkait tentang contoh yang luar biasa dari tipe bangunan, karya arsitektur dan kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia.
2. Sempat menjadi kota mati
Tambang Batu Bara Ombilin sempat menjadi kota mati setelah penambangan batu bara dihentikan. Hal ini bermula dari produksi batubara yang anjlok pada 1940 hingga 1980.
Hal ini menyebabkan berpindahnya sebagian pekerja tambang ke kota lain dan Sawahlunto pun menjadi kota mati. Sejak ditetapkannya visi baru untuk membangun daerah, yakni mewujudkan Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, Sawahlunto pun berbenah. Sejumlah cagar budaya, kereta api, termasuk lubang tambang di kota arang itu direvitalisasi.
3. Tambang batu bara tertua di Asia Tenggara
Sawahlunto dikenal sebagai situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara. Eksploitasi batu bara di Sawahlunto dilakukan sejak abad ke-19. Sejak itu, daerah pedesaan ini berkembang dan menjadi lokasi penambangan.