JAKARTA, iNews.id - Desa di Mandalika harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup. Beberapa desa yang tersembunyi memiliki pemandangan menakjubkan yang membuat wisatawan betah berlama-lama.
Mandalika merupakan kawasan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang terkenal sebagai destinasi wisata internasional. Mandalika terkenal karena keindahan pantainya, seperti Pantai Kuta, Pantai Tanjung Aan, dan Pantai Seger, serta menjadi tuan rumah untuk event balap motor dunia, MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Kawasan ini dikembangkan sebagai salah satu dari Bali Baru, yaitu kawasan pariwisata unggulan di Indonesia. Mandalika juga menawarkan berbagai aktivitas wisata seperti selancar, snorkeling, dan menikmati budaya lokal Suku Sasak.
Di balik keindahan alamnya, Mandalika memiliki beberapa desa menakjubkan yang harus dikunjungi. Penasaran, di mana saja desa-desa tersebut? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (30/9/2024).
Desa pertama yang harus dikunjungi ada Desa Sade. Desa tradisional Suku Sasak ini masih mempertahankan budaya dan arsitektur tradisionalnya. Berada di desa ini pengunjung dapat melihat rumah adat Sasak, tenun tradisional, dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Rumah-rumah penduduk Desa Sade memiliki desain yang unik dengan atap dari ilalang, mencerminkan kebudayaan Sasak yang autentik. Pemandangan alamnya dikelilingi oleh hamparan sawah dan pegunungan, Desa Sade menawarkan panorama yang menakjubkan, terutama saat sunrise dan sunset. Desa Sade berlokasi di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Desa Sukarara terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terkenal dengan keindahan alam dan budaya lokal yang kaya. Desa ini terkenal dengan kerajinan tenun ikatnya. Pengunjung dapat melihat langsung proses penenunan dan membeli kain tenun yang berkualitas tinggi. Dikelilingi oleh sawah hijau dan pegunungan, Desa Sukarara menawarkan panorama yang menawan dan cocok untuk fotografi. Masyarakat desa ini masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat Sasak, sehingga pengunjung dapat merasakan keaslian budaya lokal.
Keunikan lain dari desa ini adalah bagi gadis desa Sukarara, syarat wajib layak menikah adalah pandai menenun. Jadi tak heran jika sedari kecil para gadis-gadis di desa ini rata-rata sudah bisa menenun. Minimal mereka akan membantu ibu atau nenek mereka duduk berjam-jam menenun benang menjadi kain. Kemudian dijual sebagai oleh-oleh kerajinan khas Lombok.