Sementara itu, Deputi Kebijakan Strategis STI, Rudy Wahyu Perdana menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai star up untuk melatih dan memanajemen masyarakat sekitar, agar mengelola toilet dengan baik.
"Jadi pembangunan toilet tidak bergantung pada APBN. Kita mengajak semua toilet umum itu milik masyarakat untuk masyarakat," katanya.
Rudy mengatakan, nantinya masyarakat akan dibantu dengan aplikasi bernama Jamban. Bagi penggunanya dapat mengecek langsung keberadaan toilet yang memadai, yakni sesuai dengan kebutuhan.
Tak hanya itu saja, pengguna toilet juga nantinya bisa membayar jasa toilet yang akan digunakannya melalui aplikasi tersebut. Kemudian harga yang ditetapkan adalah Rp4.000 sampai Rp5.000 per orang.
"Mereka tidak keberatan dengan harga tersebut. Karena sesuai dengan fasilitas toilet yang tersedia, tak hanya bersih dan nyaman tapi juga kami membuatnya menjadi antibakteri dan virus," tuturnya.