Chief Executive Officer Enigma Camp, Muhammad Irfan mengatakan peluncuran program baru ini memungkinkan siapa saja bisa belajar software engineering tanpa terikat tempat dan waktu. Tujuannya adalah bisa memberikan pelatihan berkualitas sebanyak mungkin dengan menggabungkan metodologi dan mekanisme yang mempermudah proses pembelajaran.
"Pastinya dengan adanya program baru ini bisa membantu menjangkau lebih banyak peserta dan menghasilkan talenta-talenta digital berkualitas di masa depan," kata Muhammad Irfan.
Irfan menambahkan, di Indonesia selama 2022 diperkirakan terdapat sekitar 8,4 juta orang dengan berstatus pengangguran, sementara itu pada 2030 diproyeksikan terjadi kekurangan sebanyak 47 juta talenta digital di kawasan Asia Pasifik.
Di level nasional, tercatat setidaknya 50 persen dari tenaga kerja Indonesia baru memiliki keterampilan digital tingkat dasar dan menengah. Sementara mereka dengan keterampilan digital tingkat lanjutan dipresentasikan masih kurang dari 1 persen dari total angkatan kerja Indonesia.
"Hingga saat ini kamu telah melahirkan sebanyak 1.532 talenta IT dengan kualitas terbaik, di mana 95 persen di antara lulusan Enigma Camp berhasil ditempatkan di hiring partner. Kami memiliki puluhan mentor yang memiliki puluhan tahun pengalaman yang akan memberikan pelatihan dan pembinaan bagi para talenta yang berada di bawah binaan Enigma Camp," kata dia.