“Berkat perkembangan teknologi dan kreativitas tanpa batas, festival ini adalah penanda, contoh unik dari diplomasi kita di masa pandemi,” kata Nia.
Nia mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor perekonomian, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, di tengah ketidakpastian tersebut, pelaksanaan Virtual Festival Indonesia Perth 2020 ini seakan membuktikan masyarakat Indonesia memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk bisa melewati masa pandemi Covid-19 dan memulihkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Acara ini menggaungkan nilai tradisional Indonesia yang optimistis dan lincah dalam menyiasati ketidakpastian lewat kebersamaan dan gotong royong serta kreativitas tanpa batas. Saya yakin acara ini dapat mempromosikan nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam dan lokasi-lokasi wisata yang mengagumkan di Indonesia,” kata Nia.
Senada dengan Nia, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Perth, Dewi Gustina Tobing, menyampaikan acara
Festival Indonesia 2020 ini dimaksudkan untuk terus menyegarkan ingatan audiens tentang keindahan Indonesia sebagai destinasi pariwisata.
"Begitu pembatasan perjalanan di era pandemi ini telah berakhir, arus wisatawan mancanegara diharapkan dapat kembali seperti semula," ujar Dewi.