Sementara itu, Menteri Pariwsata (Menpar) Arief Yahya menyampaikan, sertifikasi UGG Danau Toba ditargetkan akan rampung tahun ini. Dia mengatakan, UGG menjadi modal yang baik untuk mempromosikan ke luar negeri sekaligus pengakuan bahwa kawasan itu telah terstandar kelas dunia.
“Tahun ini UGG selesai. Bila sudah dapat UGG, maka kawasan Danau Toba akan bersih. Bila dikotori maka sertifkat UGG akan ditarik kembali sehingga masyarakat akan disiplin untuk menjaga kebersihan Danau Toba,” kata Menpar Arief Yahya, melalui keterangan tertulis yang diterima Jumat (2/8/2019)
Menpar juga mengatakan, dalam framework pengembangan destinasi itu maka Indonesia selalu menggunakan konsep 3A (Atraksi, Akses dan Amenitas). Dan jika ingin menjadi global player, harus menggunakan standar dunia,” katanya.
Di komponen akses, standar global itu diwujudkan dalam bentuk membangun bandara internasional di banyak tempat. Dan itu sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan pariwisata dì Danau Toba. Sementara untuk amenitas, ditandai dengan hadirnya hotel-hotel berbintang yang berkelas internasional di berbagai destinasi.
“Ketiga adalah atraksi yang juga harus kelas dunia,” ujar Menpar.
Kelas dunia yang dimaksud, kata Arief Yahya adalah atraksi yang sudah mendapatkan pengakuan dunia atau diakui secara resmi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga terpercaya dunia, seperti UNESCO.
“Di banyak tempat di dunia, UGG itu selalu memberi dampak yang signifikan terhadap wisatawan. Brandingnya langsung mendunia karena diakui oleh UNESCO, lembaga dunia,” katanya.