"Kami mengapresiasi karena penilaiannya cukup detail dan terkadang melelahkan," kata Sandiaga.
Sebelumnya terdapat empat kota lain yang masuk dalam nominasi UNESCO Creative Cities Network, yaitu Ponorogo sebagai Kota Kerajinan dan Kesenian, Bantul sebagai Kota Kreatif Dunia, dan Salatiga jadi Kota Gastronomi.
Sementara itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah menambahkan, kota-kota yang telah masuk ke dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO dapat berkesempatan untuk memiliki jejaring yang lebih luas lagi, yakni dengan kota-kota lainnya di seluruh dunia.
Dia juga menyebut, ini bukanlah perlombaan atau etalase. Namun bertujuan untuk keuntungan yang akan dirasakan oleh masyarakat kota atau kabupaten yang terpilih. "Untuk menjamin tujuan-tujuan sustainable development terjadi di kota tersebut," kata Itje.