"Konon, nama Situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda, pateangan-teangan (saling mencari). Mengisahkan cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu ki Santang dan Dewi Rengganis. Mereka berpisah untuk sekian lamanya. Karena cintanya yang begitu mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta"," tulis Instagram @wisata_ciwidey.
Tidak hanya terkenal indah, Situ Patengan juga memiliki legenda tersendiri. Nama Situ Patengan disebutkan berasal dari kata pateang-teang (saling mencari). Seperti biasa, legenda ini terkait dengan hubungan cinta. Konon di sini terdapat dua orang titisan dewa bernama Raden Santang dan Dewi Rengganis yang terpisahkan sekian lama.
Mereka pun kemudian saling mencari. Akhirnya bertemu di tempat yang sekarang bernama Batu Cinta. Dewi Rengganis kemudian mengajukan permohonan untuk dibuatkan danau dan perahu untuk mereka berlayar. Perahu inilah yang kemudian menjadi pulau di tengah Situ Patengan.
Wisatawan yang berada di sini, selain dapat menikmati keindahan alam juga bisa bermain wahana. Anda bisa berkeliling situ dengan menyewa perahu. Selain itu juga terdapat beberapa spot yang asyik untuk menikmati suasana sekitar.
Situ Patengan terletak di daerah Bandung Selatan, berdekatan dengan Kebun Teh Ciwalini. Posisi Situ Patengan terletak kurang lebih 5 kilometer setelah kawah putih, salah satu tempat wisata di Bandung yang sudah terkenal.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa menuju lokasi melalui jalur Kopo-Soreang-Ciwidey-Situ Patengan. Untuk masuk ke kawasan wisata ini, Anda hanya membayar tiket masuk Rp18.000 per orang. Sarana tempat parkir tersedia luas, dilengkapi dengan toilet umum.
Selain itu juga terdapat villa tempat menginap yang berada tepat di pinggir Situ Patengan dan berada di bawah pengelolaan Perhutani.