Batu bata yang ditunjukkan dalam tangkapan video tersebut berwarna merah dan telah tertutup dengan lumut juga rerumputan liar. Sekilas batu-bata tersebut terlihat tidak begitu istimewa. Batuan tersebut berjejer memanjang yang diperkirakan ukurannya adalah 10 meter.
"Mungkin ini di bawahnya candi yang ukurannya sangat besar. Ada juga batu bekas cap jari. Cuma ini posisinya terpotong-potong dan panjang," kata dia.
Selain memanjang, batu-batuan tersebut ada yang menumpuk dan telah hancur karena termakan lumut. Kendati demikian, belum dapat dipastikan apakah batu-bata tersebut benar-benar peninggalan dari zaman Majapahit.
Hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut dari arkeolog maupun para ilmuwan terkait video tersebut. Karakteristik batuan penyusun candi biasanya dibangun dari batuan dengan jenis andesit, yang memiliki tingkat pelapukan dan kerusakan berbeda-beda.
Batu candi yang ditumbuhi lumut memiliki densitas yang lebih kecil dan porositas yang lebih besar dibanding batu candi yang tidak ditumbuhi lumut.
Kandungan silika pada batu candi yang ditumbuhi lumut lebih rendah jika dibandingkan dengan yang tidak ditumbuhi lumut. Hal ini dikarenakan proses pelapukan yang terjadi menyebabkan berkurangnya kadar silika pada batuan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait batuan yang viral dan ditemukan oleh seorang warga.