Perlu diketahui, industri ekonomi kreatif lambat laun menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Berdasarkan data dari laporan OPUS Ekonomi Kreatif 2020, subsektor ekonomi kreatif berkontribusi sebesar Rp1.211 triliun kepada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, meningkat sejumlah 106 triliun dari tahun 2019.
Data ini menempatkan Indonesia di urutan ketiga dunia sebagai negara dengan kontribusi ekonomi kreatif terbesar terhadap PDB, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Namun, Pandemi Covid-19 sempat menjadikan geliat industri seni di Indonesia lesu. Kondisi ini turut berdampak besar terhadap aktivitas ekonomi para pelaku seni yang disebabkan oleh dibatalkannya berbagai kegiatan seni akibat adanya pembatasan sosial.
Pada masa awal pandemi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebutkan sebanyak 226.586 seniman dan pekerja kreatif yang terdampak pandemi Covid-19. Penyediaan ekosistem seni yang berkelanjutan diyakini dapat menjadi solusi atas lesunya aktivitas perekonomian di industri seni pasca pandemi. Para pelaku seni memerlukan bantuan untuk memperkenalkan karya seni mereka terhadap publik luas dengan harapan dapat dipertemukan dengan kolektor seni potensial.
Memahami peluang tersebut, kehadiran Distrik Seni X Sarinah menjawab kebutuhan ruang pemberdayaan, inovasi, dan perkembangan lokapasar serta ekosistem seni rupa di Jakarta, yang selama ini sangat minim wadahnya.
Program Distrik Seni X Sarinah merupakan asimilasi antara kerja budaya dengan pasar seni pertama di Indonesia. Pengembangan ekosistem ini bertujuan untuk mempertemukan pentahelix pariwisata yaitu akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
Selain menyediakan ekosistem seni yang berkelanjutan, Distrik x Sarinah turut melibatkan berbagai seniman lokal pada serangkaian aktivitas program seperti dialog kesenian, pameran seni tematik, dan lokakarya.
Strategi ini merupakan upaya dalam menarik atensi publik, khususnya meningkatkan kesadaran serta menyediakan akses terhadap berbagai karya seni lokal kepada masyarakat umum, khususnya generasi milenial.