JAKARTA, iNews.id - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki beragam destinasi alam menakjubkan. Terlihat alami dan indah. Namun, di balik keindahannya belum lengkap jika destinasi tersebut tidak mengusung konsep ecotourism.
Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti mengatakan, untuk menjaga keberlangsungan sebuah tempat wisata dibutuhkan pendekatan ecotourism. Ini adalah bencmark paling bagus untuk Sustainable Tourism Development (STD).
Berdasarkan The Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2017 yang dikeluarkan secara resmi oleh World Economic Forum (WEF) pada 2017. Indonesia berada pada posisi 42, jauh dibandingkan Malaysia berada posisi 26 dunia.
"Perlu beberapa branding untuk citra Indonesia di mata dunia untuk meningkatkan posisi Indonesia. Caranya ada banyak, bisa dengan promosi eco, earth, culture dan lainnya. Salah satu strategi untuk nge-brand Indonesia adalah lewat kompetisi duta wisata internasional," ujar Esthy Reko Astuti, di Jakarta, Senin 7 Mei 2018.
Salah satunya adalah melalui kegiatan Miss Eco International. Indonesia terpilih sebagai juara dua dalam Miss Eco International 2018, di Cairo, Mesir. Astira Intan Vernadeina mewakili Indonesia bersaing dengan 70 negara.