Bertolak belakang dengan kesan Jawa kuno, aneka mural berwarna warni justru terlihat memberi kesan modern.
Motif bunga berwarna warni hingga beragam motif yang umumnya menghiasi batik ditemukan di sejumlah sudut kampung.
Menjejakkan kaki lebih dalam, Sandiaga Uno menyaksikan beragam aktivitas warga yang menarik, seperti membatik hingga pengolahan aneka jajanan kampung.
"Kampoeng Jadhoel ini menurut saya suatu inovasi dalam pengelolaan, penataan produk-produk ekonomi kreatif. Kita lihat di sini kolaborasi yang benar-benar menginspirasi kita, karena ada jajanan tradisionalnya, ada jalan-jalannya," kata Sandiaga Uno pada Sabtu (14/3/2021).
Kampoeng Jadoel yang berasal dari kata Kampoeng Jajan dan Dolan-dolan (jalan-jalan) itu diungkapkan Sandiaga Uno menjadi bukti program pemerintah yang menggerakkan perekonomian rakyat.
Kegiatan kemasyarakatan yang menurutnya sangat menginspirasi dalam pengembangan desa wisata di seluruh destinasi wisata nasional.
"Dari fasilitas, tumbuhlah inspirasi. Saya semakin yakin kita sebentar lagi bangkit. Tapi tolong diingatkan protokol kesehatannya yang ketat dan disiplin," ujar Sandiaga Uno.
Kampoeng Jadhoel yang tersebar di dua wilayah, yakni Kelurahan Lawang Redjo sebagai kampung batik dan Kelurahan Melati Baru yang disulap menjadi kampung jajanan tradisional dijanjikannya akan dikembangkan.
Alasannya karena konsep kedua kampung tersebut sejalan dengan program Kemenparekraf, yakni Pengembangan Desa Wisata.
"Nah ini kampung-kampung yang menurut saya salah satu inovasi dalam membangkitkan semangat, juga mengadaptasi," ungkap Sandiaga Uno.
"Tadi saya lihat sudah ada beberapa yang mengadopsi teknologi dan ini sejalan dengan program kita di Kemenparekraf, yaitu mengangkat desa wisata," tuturnya.