“Solo kental dengan budayanya. Museum ini harus dilihat, kental nilai sejarah. Sangat Instagramable, banyak orang berfoto di sini,” kata Adella.
Menariknya lagi, para pengunjung museum tidak dikenai biaya. Mereka yang datang tidak hanya dari Solo Raya, tetapi juga luar kota.
“Sementara masih gratis buat pengunjung. Dalam beberapa bulan dikenai biaya, istilahnya retribusi untuk kawasan. Untuk menuju proses layak jual, harus banyak yang diperbaiki dahulu," tutur Marketing Manager De Tjolomadoe Ahmad Ridho kepada iNews.id di lokasi yang sama.
Saat ini museum De Tjolomadoe memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tidak hanya lokal, tetapi juga mancanegara.
"Kalau tidak ada event, jumlah pengunjung di museum ini sekitar 2.000-3.000 setiap hari. Dengan adanya Festival Pesona Lokal, bisa lebih banyak yang datang,” katanya.