Sandiaga mengungkapkan pengembangan DSP Danau Toba merupakan tanggung jawab bersama para stakeholder terkait seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku wisata dan ekonomi kreatif di sekitar kawasan Danau Toba. Dengan demikian, perlu ada kolaborasi dan komitmen kuat antara stakeholder terkait untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Danau Toba.
“Banyak kearifan lokal dan budaya di sini yang harus kita jaga dan kembangkan, tinggal kita membuat strategi yang tepat untuk dikembangkan, seperti calender of eventnya bisa dibuat sport tourism event, dari segi produk seperti ulosnya juga harus diseragamkan dan lainnya. Perlu ada kolaborasi dan koordinasi yang kuat di antara para stakeholder untuk menjadikan Danau Toba sebagai ikon pariwisata kelas dunia,” katanya.
Mengenai pembangunan infrastruktur penunjang di kawasan DSP Danau Toba, Sandiaga menuturkan dia telah mendapatkan komitmen dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dari segi pendanaan dan kesiapan pembangunan infrastruktur. "Saat saya koordinasi dengan Pak Luhut, saya mendapatkan komitmen bahwa dari segi pendanaan dan kesiapan akan diberikan agar infrastruktur ini semakin terbangun di wilayah DSP Danau Toba," ujar Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga juga mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan K4 (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) atau CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environment Sustainability) di daerah.