Menurutnya, pendidikan vokasi, selama ini selalu dikaitkan oleh dunia usaha dan dunia industri. Oleh karenanya, Saufi menganggap relevansi menjadi tantangan yang harus diantisipasi dengan menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan DUDI. “Tantangan kita adalah menciptakan insan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan DUDI. Karena itu beasiswa ini merupakan salah satu jembatan mengatasi tantangan yang ada," kata Saufi.
Sementara, Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi (PTVP), Beny Bandanadjaja pada kesempatan yang sama mengatakan, output dari program beasiswa pendidikan vokasi ini secara tidak langsung bersifat komplementer atau melengkapi program-program Diretorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang menggunakan sumber dana APBN. Program beasiswa vokasi ini, kata Beny, diharapkan akan mencetak pendidik yang lebih berkualitas sehingga dapat mengisi program penguatan vokasi lain.
“Dengan adanya pembiayaan dari LPDP, kesempatan untuk mengembangkan program menjadi lebih banyak. Melalui beasiswa ini, program yang sudah ada diperkuat dengan tenaga pendidik yang lebih berkualifikasi,” ujar Beny.