"Menara Tokyo dibangun pasca-perang dunia kedua. Pasca-perang dunia kedua, Jepang mengalami kekurangan bahan bangunan atau konstruksi. Jadi senjata militer untuk menghasilkan kerangka menara," kata Takagi.
Adapun Menara Tokyo, kata Takagi kerap kali dijadikan sebagai tempat untuk berkencan dan menikmati malam yang indah bersama pasangan. Terutama di bagian pengamatan atau observatory dan cafe bernama "La Tour" yang terletak di Dek Utama.
Diketahui, dek utama memiliki panjang sekitar 150 m, yang dapat dikunjungi wisatawan agar dapat merasakan pemandangan Kota Tokyo dalam tiga dimensi. Ditambah lagi, Top Deck setinggi 250 m, dengan pemandangan seluruh Tokyo yang sempurna. "Bisa mencapai observasi di situ ada cafe, buka sampai jam 10 - 11 malam. Di sini malam Sabtu orang pacaran berkumpul di observasi. Untuk menikmati pemandangan indah justru pada malam hari bukan siang hari," tutur dia.