Terdapat pula situs yang banyak dikunjungi wisatawan, yaitu Sumur Pitu. Sesuai namanya, pada situs tersebut terdapat tujuh sumur alami. Untuk mencapai Sumur Pitu, wisatawan harus menapaki jembatan yang melintasi pulau Wisanggeni. Kemudian, belok kanan di sebuah gapura, lalu kembali menempuh perjalanan sekitar 200 meter.
"Cantiknya lautan biru dan pasir putih menjadi sambutan pertama yang menyapa kita di Pantai Balekambang. Bahkan, sebelum sampai ke pantai ini, kita sudah disuguhkan pemandangan hijau di sepanjang jalan. Mau seru-seruan? Di Pantai Balekambang bisa berkemah juga lho!" tulis Instagram @Pesonaid_travel, dikutip Jumat (8/8/2019).
Pantai Balekambang terletak di Dusun Sumber Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pantai ini termasuk pantai di Malang yang mudah dijangkau. Akses jalannya mulus, mudah dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Menjelang sampai tujuan, jalanan akan bergelombang dan menyempit. Jadi, Anda harus hati-hati.
Ada dua rute yang bisa diambil, yaitu Malang – Bululawang dan Malang – Kepanjen. Bagi yang ingin lewat jalur pertama, arahkan kendaraan ke Gadang dan Kendalpayak. Dari situ, perjalanan tinggal diteruskan ke Gondanglegi sebelum akhirnya sampai di Balekambang. Sementara untuk jalur kedua, Anda bisa langsung menuju ke arah Gondanglegi. Secara umum, rute ini lebih menghemat waktu.
Sebelum menjadi tempat wisata, jalan menuju Pantai Balekambang dipenuhi semak belukar dan pepohonan. Konon, sejumlah warga mencari solusi dengan menebang pohon dan belukar tersebut, hingga mereka akhirnya menemukan pantai.
Namun, saat itu hanya penduduk setempat yang bisa mengaksesnya. Setelah memasuki tahun 1978, sejumlah warga memutuskan membuka akses baru agar warga lain juga bisa menikmati keindahan Balekambang. Cerita yang berkembang mengatakan bahwa penebang pohon dan belukar tersebut adalah Syaikh Abdul Jalil, ulama dari Yogyakarta.
Selain sebagai wisata alam, Pantai Balekambang juga menjadi lokasi wisata religi. Bagi umat muslim yang suka ziarah, bisa berkunjung ke makam Syaikh Abdul Jalil. Setiap tanggal 1 Sya’ban, para peziarah memenuhi makam yang letaknya terpencil di tepi Kali Berek. Jarak sekitar 1 km dari arah Bantur sebelum masuk ke Pantai Balekambang. Pemeluk agama Hindu dari Bali juga sering menggelar ritual ibadah. Umumnya, mereka datang menjelang hari-hari besar keagamaan.