Di Situ Cisanti terdapat petilasan Dipati Ukur, seorang wedana para bupati Priangan di abad 17. Beliau adalah salah seorang yang memimpin penyerangan Belanda di Batavia. Sekarang namanya diabadikan menjadi nama salah satu jalan di kota Bandung. Di area petilasan Dipatiukur terdapat mata air yang dikeramatkan. Tidak sembarang orang bisa datang ke sini, dan harus didampingi oleh kuncen yang ada di lokasi. Berbeda dengan Sendang Geulis Kahuripan, area mata air di sini tidak bisa sembarangan untuk dikunjungi.
Tak sekadar danau biasa, wisatawan pun bisa melakukan berbagai kegiatan yang dapat menjernihkan pikiran, asyik, dan pastinya antibosan. Tempatnya yang asri, juga bisa jadi latar berswafoto yang cukup Instagramable. Berada di sini, jangan lewatkan untuk berswafoto di dermaga kecil yang terbuat dari kayu, menawarkan panorama danau dan hijaunya vegetasi sekitar. Spot ini bisa jadi pilihan untuk mendapatkan hasil foto yang spektakuler.
Selain berswafoto, Anda juga bisa melakukan camping. Anda bisa bermalam dengan teman-teman, di area Situ Cisanti. Letaknya yang dekat dengan mata air menjadikan tempat ini cocok untuk jadi tempat berkemah. Belum lagi suasana udara pagi yang sejuk dan segar membuat semakin nyaman berkemah di tempat ini.
Selain itu, jangan lupa untuk menyusuri Situ Cisanti dengan perahu bebek yang menggemaskan. Pengunjung yang tertarik untuk menaiki perahu bebek ini perlu membayar Rp10.000 per orang. Saat singgah ke Situ Cisanti, Anda juga harus piknik. Suasana Situ Cisanti yang tenang, sangat cocok untuk dijadikan tempat piknik bersama dengan keluarga, teman, maupun orang-orang terkasih dan terdekat lainnya. Bercengkrama di bawah pohon sambil menikmati hidangan, akan jadi momen tak terlupakan dan membuatnya makin istimewa.
Untuk masuk kawasan wisata ini, per orang dikenakan tiket masuk sebesar Rp15.000 per orang. Dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, kawasan wisata ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai mulai dari toilet, hingga warung juga tersedia bagi wisatawan.