Seperti diketahui, hutan mangrove memiliki berbagai fungsi, di antaranya mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi garis pantai, meningkatkan sumber oksigen, serta mampu menstabilkan daerah pesisir.
Taman Wisata Mangrove Klawalu sangat mudah dijangkau oleh wisatawan, karena jarak tempuh hanya sekitar 7 kilometer atau 17 menit dari Bandara Eduard Osok Sorong.
Salah satu aktivitas menarik yang bisa dilakukan oleh wisatawan adalah menaiki perahu untuk menjelajahi pesisir pantai, yang berada di dekat kawasan mangrove. Selain itu, akan ada fasilitas jalur sepeda yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.
Keindahan Mangrove kian lengkap dengan produk-produk ekonomi kreatif khas yang diborong oleh Menparekraf, seperti produk kuliner Sinagi yang merupakan kerupuk berbahan dasar sagu, teh bunga telang, garam nipah yang mengandung herbal sehingga baik untuk kesehatan, serta kerajinan tangan yang diolah dari kulit pelepah daun sagu menjadi vas bunga, tempat tisu, pajangan, dan lainnya.
Selain taman wisata Mangrove, Menparekraf berencana akan memetakan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya yang ada di Kota Sorong, agar dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
“Karena kita all out untuk di kawasan Indonesia Timur, pariwisatanya kita ingin kembangkan. Karena Kota Sorong ini menjadi pusat dari pergerakkan masyarakat Papua dan Papua Barat,” ujarnya.