JAKARTA, iNews.id - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang dapat dilestarikan. Warisan nenek moyang yang terkenal unik ini harus diakui dunia. Salah satunya, Ulos yang menjadi kain khas masyarakat Batak, Sumatera Utara (Sumut).
Ya, kain yang memiliki peranan penting dalam menjalankan adat suku Batak ini diusulkan ke UNESCO World Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Dunia Tak Benda agar mendapat pengakuan dunia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan akan mendukung Ulos, kain khas masyarakat Batak, Sumut untuk diusulkan ke UNESCO World Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Dunia Tak Benda agar mendapat pengakuan dunia.
"Kemenpar siap memberikan dukungan untuk memperjuangkan Ulos sebagai UNESCO World Intangible Cultural Heritage ke markas besar UNESCO di Paris bersama dengan Dubes RI di Paris Hotmangaradja Pandjaitan,” kata Menpar Arief Yahya ketika menghadiri Pameran Ulos, Hangoluan & Tondi di Museum Tekstil Jakarta, Rabu 19 September 2018.
Pameran Ulos Hangoluan & Tondi berlangsung selama 20 September hingga 7 Oktober 2018. Pemeran ini digelar oleh Kerri Na Basaria bersama Tobatenun di bawah Yayasan DEL. Sebanyak 50 helai Ulos langka rata-rata berusia di atas 50 tahun koleksi pribadi Devi Pandjaitan boru Simatupang dipamerkan dalam pameran tersebut.