Wisatawan bisa langsung berpartisipasi saat panen tiba. Mulai dari memanen bawang merah besar, timun, terong ungu, hingga kacang.
"Yang paling spesial dari Desa Wisata Selamanik adalah kemampuan dari masyarakatnya untuk bertani dalam konsep yang sangat produktif dan dikemas ke dalam paket-paket wisata," ujar Sandiaga.
Yang menjadi perhatian utama Menparekraf berkaitan dengan homestay. Dari 70 homestay yang ada di Desa Wisata Selamanik, baru tiga yang siap digunakan dan ditawarkan kepada wisatawan. Karenanya Menparekraf menugaskan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua untuk bekerja sama dengan PT. Oyo Rooms Indonesia memberikan pendampingan juga agar kelengkapan homestay bisa terisi.
"Ini yang akan kita pasarkan agar lebih memberikan pendapatan dan penghasilan kepada masyarakat," kata Sandiaga.
Di sisi ekonomi kreatif, Desa Wisata Selamanik menawarkan berbagai produk kuliner yang dikembangkan oleh Ibu-ibu PKK, diantaranya Sirup Honje Merah, Manisan Terong Ungu, Keripik Daun Sirih, Keripik Antanan. Sementara, dari subsektor seni budaya dan pertunjukkan ada Seni Maenpo, Gulang-gulang, Seni degung, dan Seni Dog-dogan.