Kampung Unik di Aceh Punya Desa Kuno Pemandangannya Benteng Terbuat dari Batu Gunung

Vien Dimyati
Kampung unik di Aceh (Foto: Instagram @rachmat _roshan)

Benteng Terbuat dari Batu Gunung 

Semasa Kesultanan Aceh, Benteng Indra Patra berperan besar sebagai salah satu garis pertahanan dalam menghadapi Portugis. Benteng ini direbut dari Portugis oleh Darmawangsa Tun Pangkat (Iskandar Muda). Semasa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) benteng ini, bersama Benteng Inong Balee, Benteng Kuta Lubok, dan beberapa benteng lainnya menjadi pusat pertahanan Aceh, terutama dalam menghadang serangan dari arah laut. Posisi benteng yang berhadapan dengan Benteng Inong Balee di seberang timur Teluk Krueng Raya, berperan strategis dalam mencegah armada Portugis memasuki Aceh melalui teluk ini.

Benteng Indra Patra terdiri atas benteng utama berukuran 4.900 meter persegi, dan tiga benteng lainnya. Tapi, dua di antaranya telah hancur ketika tsunami Aceh. Konstruksi benteng ini disusun dari bongkahan-bongkahan batu gunung. Setelah itu, batu-batu gunung direkatkan dengan campuran kapur, tumbukan kulit kerang, tanah liat, dan putih telur.

Di dalam benteng utama terdapat dua stupa dengan kubah di atasnya, di masing-masing stupa memiliki sumur. Air di dalam sumur itu digunakan oleh umat Hindu untuk mensucikan diri ketika akan melaksanakan ritual ibadah.

Selain itu, Benteng Indra Patra merupakan satu dari tiga benteng yang menjadi penanda wilayah kerajaan Hindu di Aceh, yaitu Indra Patra, Indra Puri, dan Indra Purwa. Tak jauh dari benteng utama, terdapat juga bangunan benteng pertahanan.

Di setiap sisi dinding benteng dilubangi. Lubang-lubang itu berfungsi sebagai lubang pengintai musuh dan tempat meletakkan moncong meriam. Selain itu, terdapat bunker untuk menyimpan meriam-meriam dan peluru. Benteng Indra Patra kelihatan sangat kokoh dan memiliki ketebalan dinding sekitar dua meter dengan ketinggi sekitar empat hingga lima meter.

Benteng Indra Patra terletak 19 kilometer ke arah barat dari Banda Aceh. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit. Jalan menuju situs bisa dikatakan sebagai jalur sejarah, karena di sepanjang jalur terdapat beberapa tempat yang memiliki nilai-nilai sejarah, di antaranya bukit makam kuno Kerajaan Lamuri, tugu pendaratan armada Jepang pertama kali di Aceh, Benteng Iskandar Muda, Makam Laksamana Keumalahayati, dan Benteng Inong Balee.

Itulah kampung unik di Aceh yang bisa dijelajahi. Selamat berkunjung!

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Destinasi
16 jam lalu

Rekomendasi Liburan Akhir Tahun di Tanjung Lesung, Tak Sekadar Pantai Indah!

Destinasi
5 hari lalu

Menyedihkan, Kondisi Terkini Air Terjun Lembah Anai usai Diterjang Banjir Bandang

Destinasi
14 hari lalu

Ada Atraksi Pesawat di Aero Sport Fest 2025 Tanjung Lesung, Intip Keseruannya!

Destinasi
18 hari lalu

Viral Open Trip ke Bantar Gebang, Biaya mulai dari Rp99.900!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal