Kemudian, ketika itu raja Bali bernama Dalem Ketut Ngelesir kembali ke Bali dan saat itu dikawal oleh 40 pengiring dari kerajaan Majapahit beragama Islam. Sesampainya di Bali, 40 orang pengiring tersebut diberi tempat atau hadiah yaitu di daerah Gelgel.
Usut punya usut dari 40 pengiring ini, ada yang kembali ke Jawa, ada yang ke bagian timur, dan sebagian menetap di Gelgel hingga sampai saat ini. Sementara itu, terdapat cerita lainnya yang menyebutkan, kala itu orang Islam di Gelgel hingga saat ini mengakui asal muasal mereka yang berasal dari Tanah Jawa. Tak lain adalah orang-orang Majapahit, jumlahnya ada 40 orang yang datang ke desa tersebut sebagai Pengiring Dalem dari Majapahit.
Kini Kampung Gelgel menjadi salah satu desa wisata di Bali. Meskipun menjadi desa Islam tertua, kini kampung tersebut ditinggali masyarakat mayoritas Hindu, sebanyak 98,27 persen. Sementara untuk penduduk muslimnya ada di urutan kedua, yakni 1,00 persen.