Masyakat yang ada di bawah kaki Gunung Ebulobo pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Salah satu potensi unggulan saat ini adalah cengkih, yang biasa dipanen setahun sekali dan manisan pala yang sedang diproduksi oleh ibu-ibu dasawisma yang ada di kampung Pajoreja.
Saat Agustus - Desember di Kampung Pajoreja akan selalu tercium aroma khas cengkih di setiap halaman rumah penduduk. Tamu juga akan disajikan dengan oleh-oleh manisan pala. Biasanya, untuk pembuatan manisan pala juga dibuat sirup pala, kiri-kiri dan dodol pala. Selain itu, di Kampung Pajoreja juga ada atraksi yang ditampilkan ketika ada acara atau kunjungan dari instansi-instansi pemerintah, atraksi tersebut merupakan tarian tea eku.
Di kampung ini, wisatawan dapat melihat keindahan gunung api aktif itu sekaligus melakukan pendakian. Selain melakukan pendakian, pemerintah desa mengemas beberapa jenis tur seperti tur rempah-rempah untuk memperkenalkan potensi rempah. Untuk sampai ke Pajoreja, para wisatawan bisa menempuh jalan darat selama delapan jam dari Labuan Bajo. Atau bisa juga melalui jalur udara, lewat Ende atau Bajawa, lalu menempuh perjalanan darat selama dua jam. Nah, bagi Anda yang mau berkunjung, jangan khawatir karena perjalanan ke sana tidak membosankan. Anda akan disuguhi pemandangan cantik yang sayang kalau dilalui begitu saja.
Itulah seputar kampung unik di bawah kaki Gunung Ebulobo. Siapa saja yang berkunjung dijamin akan betah untuk berlama-lama. Selamat berkunjung!