Dua pulau itu juga jadi tempat penyu bertelur. Aktivitas manusia yang masih terbilang minim di tempat indah ini menjadikan hewan yang jadi simbol Berau itu tetap lestari. Bahkan jika beruntung, Anda bisa menikmati kawanan lumba-lumba dan paus kecil yang sering menampakkan diri dan tengah asyik bermain.
Pengunjung Pulau Kaniungan sebagian besar adalah para pengantin baru yang sedang menikmati masa Honey Moon. Sudah tersedia resor bagi wisatawan yang ingin menginap. Suasananya begitu sepi, tenang, dan hening. Di pulau ini sinyal handphone tidak ada, sehingga sangat cocok untuk destinasi bulan madu.
Pulau Kaniungan dihuni oleh beberapa masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Beberapa dari mereka juga memproduksi minyak goreng yang berasal dari kelapa (kopra). Bukti sejarah Pulau Kaniungan Besar pernah jadi perlindungan pelaut yang ingin mendarat adalah komplek kuburan yang berada di tengah-tengah pulau.
Jika ingin menikmati keindahan Pulau Kaniungan, Anda bisa berangkat dari Tanjung Redeb melalui jalur darat perjalanannya sekitar lima hingga enam jam menuju Kecamatan Biduk-Biduk.
Setelah sampai di Kecamatan Biduk-Biduk, langsung menuju dermaga penyeberangan di Kampung Teluk Sulaiman. Anda akan disuguhi suasana sepi dan sangat kental dengan pemandangan garis pantai tanpa penghuni. Rasa lelah setelah enam jam perjalanan akan terbayar ketika melihat pemandangan alam di kampung ini.
Untuk dapat menginjakan kaki di Pulau Kaniungan, Anda harus menggunakan kapal yang disewakan warga setempat. Dari dermaga Teluk Sulaiman, hanya membutuhkan waktu 15 menit ke Pulau Kaniungan.