JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Kerinci sangat menarik untuk dijelajahi. Apalagi jika singgah ke salah satu desanya yang memiliki pemandangan alam menakjubkan, dijamin akan membuat wisatawan betah berkunjung.
Ya, desa tersebut bernama Pendung Talang Genting atau lebih dikenal dengan nama Pentagen. Desa ini terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Desa Pentagen memiliki wilayah seluas 318.4 hektare, yang terletak di dataran tinggi dengan tanah lempung berpasir. Tanah di sini sangat subur karena berada di bawah kaki Gunung Kerinci, dengan ketinggian 800 mdpl. Saat ini jumlah penduduk yang ada di Desa Pendung Talang Genting sekitar 1841 jiwa.
Keunikan dari desa ini adalah dulu dikenal dengan kawasan rawa-rawa tak terurus. Namun, seiring perkembangannya, Pentagen menjadi desa wisata yang cantik dan menjadi perhatian banyak wisatawan.
Penasaran ingin tahu apa saja keunikan yang tersembunyi di Desa Pentagen? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (30/3/2023).
Perlu diketahui, Jambi dikenal memiliki banyak situs peninggalan sejarah serupa komplek percandian agama Hindu-Buddha, bahkan menjadi kompleks percandian terluas di Asia Tenggara. Baru-baru ini, provinsi yang dikenal dengan julukan "Bumi Melayu" ini masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 melalui Desa Wisata Pendung Talang Genting (Pentagen) di Kabupaten Kerinci, Jambi.
Siapa yang sangka desa yang dulunya rawa kini menjadi tempat wisata populer. Ketika berada di Desa Pentagen, Anda wajib singgah ke Taman Pertiwi. Taman pertiwi merupakan salah satu objek wisata di Desa Pentagen, yang mulanya adalah rawa. Rawa yang terbentang sekitar 1,8 hektare.
Taman ini mulanya tidak terawat, oleh masyarakat kemudian diubah menjadi embung desa. Ide awal pembangunan embung desa ini adalah salah satunya untuk menyimpan air bagi para petani padi yang memiliki luas kurang lebih 80 hektare. Karena sebelumnya, para petani selalu kekurangan air untuk bercocok tanam pada saat musim kemarau. Dengan adanya pembangunan embung desa ini diharapkan para petani bisa memeroleh air untuk tanaman padi mereka walaupun datangnya musim kemarau.
Dalam perjalanannya, pembangunan embung desa ini mencuri perhatian masyarakat sekitar. Banyak yang datang untuk melihat keindahan dari embung ini. Melihat antusias masyarakat yang berkunjung ke kawasan ini, kemudian pengelola setempat berinisiatif untuk menjadikannya sebagai objek wisata dan tempat berlibur dikala akhir pekan.