Beberapa desa di Montong Gading memiliki keunikan tersendiri. Dari delapan desa di Montong Gading, salah satu desa yang didaftarkan sebagai desa wisata pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Desa Lendang Belo. Hal yang menarik dari desa ini adalah letaknya yang berada di kaki Gunung Rinjani, dengan area terasering persawahan yang luas dan indah dengan lanskap Gunung Rinjani. Desa ini tak hanya menyuguhkan panorama alam yang indah, tetapi juga terdapat atraksi budaya berupa sanggar seni tradisional dan kerajinan keranjang dari bahan baku bambu.
Pengunjung yang datang di waktu tepat, pada bulan Oktober biasanya bisa menyaksikan secara langsung festival tahunan yang digelar di Desa Lendang Belo, "Festival Dara Ngindang" yang cukup menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke desa itu. Dalam rangkaian festival ini, masyarakat akan menerbangkan ribuan burung merpati sebagai simbol dimulainya festival. Dalam bahasa Sasak (suku Lombok), Dara Ngindang artinya merpati terbang atau melayang. Kata “Ngindang” bisa juga mengandung makna ‘berpetualang’. Dengan kata lain, burung merpati berpetualang mengitari desa untuk mencari pasangan hidupnya. Proses ngindang akan sukses saat si burung merpati jantan berhasil membawa pulang merpati betina ke kandangnya.
Wah, terdengar sangat menarik dan seru ya! Tak hanya festival Dara Ngindang, wisatawan yang datang bisa menikmati paket wisata yang ditawarkan desa ini berupa one day tour arts & culture untuk mengenal lebih dekat kebudayaan masyarakat setempat. Para pencinta kopi juga bisa mengikuti kelas pengolahan kopi yang dilakukan secara tradisional bersama dengan masyarakat di desa Lendang Belo.