JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Minahasa sangat menarik untuk dijelajahi. Ya, sudah menjadi hal umum jika Minahasa memiliki pemandangan alam menakjubkan.
Apalagi jika singgah ke salah satu desa yang ada di Kecamatan Wori, dijamin akan membuat siapa saja betah berlama-lama tinggal. Desa tersebut bernama Budo, memiliki pemandangan alam yang indah, termasuk hutan hijau yang subur dan air terjun yang menakjubkan.
Bahkan, sejauh mata memandang, Anda dapat menemukan rumah-rumah tradisional khas Minahasa yang dibangun di atas tiang dan memiliki atap yang menjulang tinggi. Desa ini juga identik dengan pemandangan hutan bakau. Saat senja datang, sunset di Desa Budo terlihat sangat cantik.
Adapun Hutan Mangrove yang ada di Desa Budo seluas 30 hektare. Desa ini memang terkenal indah, bahkan pernah masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Penasaran ingin tahu seperti apa keunikan Desa Budo di Minahasa Utara ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (8/6/2023).
Kampung unik di Minahasa ini memang layak dijadikan destinasi wisata yang harus dikunjungi saat berlibur ke Sulawesi Utara. Ada beberapa keunikan yang dimiliki Desa Budo. Desa ini memiliki pemandangan alam yang sangat indah dan masih alami sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Desa ini juga terkenal dengan kekayaan budayanya, seperti tarian tradisional Minahasa dan rumah-rumah adat yang khas. Selain itu, masyarakat desa juga masih mempertahankan tradisi dan kebiasaan lama seperti membuat kain tenun dan mengolah makanan tradisional.
Sebelum berkunjung ke Desa Budo, Anda harus tahu, mulanya desa ini adalah hutan, yang kemudian dihuni oleh suami istri dari suku Kaili, Sulawesi Tengah. Keduanya memiliki seorang putri yang menawan dengan kulit yang putih dan rambut pirang, bernama Budo. Sejak saat itulah, kawasan atau daerah tersebut dikenal dengan nama Budo. Seiring berjalannya waktu daerah tersebut berkembang, dan semakin ramai dihuni oleh masyrakat lain, sehingga menjadi satu perkampungan atau dusun yang di namai Dusun Budo.
Mulanya desa ini adalah satu dengan Desa Danuru, kemudian pada 1950, seorang pria bernama Yohanis Pinamangung dibantu oleh beberapa temannya berjuang memisahkan perkampungan ini dari Desa Darunu dengan tujuan untuk berdiri sendiri membentuk satu perkampungan yang terdiri dari dua dusun atau jaga yang dinamai perkampungan Desa Budo.