Ratusan kerbau di Desa Bulakpepe ini telah ada sejak zaman nenek moyang. Kerbau-kerbau di Dusun Bulakpepe pada zaman dahulu dimanfaatkan tenaganya untuk membajak sawah. Selain ternak, sebagian warga Kampung Kerbau juga ada yang menjalankan kegiatan sebagai petani. Dengan banyaknya jumlah kerbau, terlebih dengan kesibukan yang ada, terkadang para peternak menggunakan jasa orang lain untuk menggembalakan ternak mereka.
Warga Kampung Kerbau sebagian besar merupakan petani dan peternak. Mereka terkenal dengan keahlian dalam merawat dan mengembangkan ras kerbau lokal yang berkualitas di Jawa Timur. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat langsung peternakan kerbau dan membeli hasil produk kerbau seperti susu dan daging. Selain peternakan kerbau, di desa ini juga memiliki keunikan lain, seperti tradisi adat dan budaya yang masih dipertahankan hingga saat ini, serta panorama alam yang indah.
Pada awalnya kandang kerbau masyarakat Desa Bulakpepe dibangun di sekitar rumah-rumah peternak. Namun, setelah mendapat imbauan dari kepala dusun, kini para peternak membangun kandang secara komunal di pinggir desa yang letaknya dekat dengan hutan. Hal tersebut dimaksudkan agar Desa Bulakpepe lebih bersih.
Untuk meningkatkan potensi atraksi wisata di Bulakpepe, alias Kampung Kerbau, biasanya digelar acara Gumbregan Mahesa dan Karnaval Mahesa yang diikuti oleh ratusan kerbau milik warga. Acaranya dilakukan bertepatan dengan panen yang dilaksanakan satu tahun sekali. Maksud dari ritual ini yaitu untuk mewujudkan syukur para peternak kerbau terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT kepada hewan ternak (kerbau) hingga selesai mengerjakan sawah.