Jalanan di desa Sidapurna memang tak begitu luas, namun juga tak sempit, sehingga cukup untuk dilalui kendaraan roda empat. Di bagian kiri dan kanan jalanan desa ini masih banyak ditumbuhi pepohonan yang buat suasana makin sejuk. Areal halaman masyarakat di desa ini juga luas.
Bangunan rumah penduduknya kebanyakan sudah dibangun dengan material besi dan semen, yang kokoh. Tak sulit untuk membedakan rumah Juragan Warteg dengan masyarakat biasa di desa ini.
Ciri bangunan rumah dari Juragan warteg, terlihat lebih besar dan biasanya dilengkapi dengan pagar yang mengelilingi rumah. Selain juragan Warteg, rumah-rumah besar ini juga milik juragan bawang.
Namun, rumah-rumah besar ini tak semuanya berpenghuni. Kebanyakan para pemiliknya mengisi rumah tersebut di waktu-waktu tertentu, salah satunya saat mudik Lebaran, atau Idul Fitri.
Rumah-rumah besar ini akan diisi oleh seluruh anggota keluarga, untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan kerabat maupun para tetangga. Selain Desa Sidapurna, adapun desa-desa lain yang merupakan kampung halaman dari para juragan warteg adalah seperti desa kelurahan Cabawan, Krandon yang letaknya tak jauh dari desa Sidapurna.
Selain bermata pencaharian sebagai pemilik rumah makan Tegal di kota-kota besar, sebagian penduduknya juga berprofesi sebagai petani padi.