Mengutip akun YouTube Pak A Budaya, terdapat keanehan, desa sekelilingnya tenggelam karena banjir, Dermalang selalu tampak lebih tinggi (mengapung). Ada mitos Dermalang akan selalu mengapung ketika tidak terdapat bangunan berbahan batu. Di sebelah tenggara Dermalang Terdapat bekas bangunan kuno, terbukti adanya pecahan keramik abu-abu (era dinasti Sung abad 11) dan pecahan batu bata berukuran besar (mirip struktur candi).
Selain itu, baru sekitar beberapa tahun ini dusun ini dibangun akses jalan darat, dan baru dialiri listrik dari PLN. Dulu untuk dapat mencapai tempat ini harus menggunakan transportasi air, berupa perahu galah. Selain tempatnya di tengah rawa, konon daerah ini kerap di landa banjir karena luapan sungai Bengawan Solo.
Berada di sini, Anda dapat melakukan banyak aktivitas, salah satunya memancing serta mencicipi kuliner lokal di Dermalang, termasuk menu terkenal Pepes Masin yang terbuat dari ikan Sepat lokal. Siapa saja yang mencicipi akan senang mencoba resep tradisional yang telah diwariskan turun-temurun dari warga setempat.
Untuk menuju ke Dusun Dermalang, saat musim hujan wajib menggunakan perahu dengan menyisir sungai dengan jarak sekitar empat kilometer dari krajan atau Desa Mlangi. Naik perahu menjadi satu-satunya pilihan yang menyenangkan , karena Anda bisa sambil menikmati pemandangan tambak dan rawa sekaligus berbagai macam jenis tanaman khas.
Meski dusun ini terisolir, dengan keunikannya ini berpotensi untuk menjadi desa wisata. Dusun Dermalang dihuni oleh 68 Kepala Keluarga (KK) dengan 232 jiwa terdiri 116 laki-laki dan 116 perempuan berdasarkan data 2021.