Sementara itu, Michael Umbas yang menginisiasi pertemuan ini menyatakan, komitmen Sandiaga menjadikan wisatawan nusantara sebagai andalan sangat tepat. “Ada sekitar 34 juta rakyat kita yang bergantung pada sektor pariwisata. Sementara itu dari 13,9 juta pekerja sektor pariwisata, sekitar 1,7 juta telah terkena dampak langsung kehilangan pekerjaan akibat penurunan jumlah kunjungan wisatawan karena pandemi Covid-19. Semoga pemulihan bisa lebih cepat,” ujar Umbas.
Lebih lanjut GIPI menilai, langkah Sandiaga juga mengusung tiga aspek utama yakni Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi sudah tepat.
“Langkah Bro Menteri Sandi yang mendorong penerapan Big Data untuk menggaet wisawatan sebagai bagian dari Inovasi sangat tepat. Kami juga usulkan agar ada pilot project dalam jangka pendek terkait destinasi yang benar-benar siap dan menjamin penerapan protokol Covid-19 dan terintegrasi dengan platform booking engine dan aplikasi mobile," kata Michael.
"Kami juga sudah titipkan ke Pak Sandi konsep visi besar GIPI untuk pariwisata berjudul 'Beyond CHSE, Into SDG', bagaimana tahapan pariwisata kita hingga 2030 dari relief, recovery, reform dan rise. Kami optimistis Pak Sandiaga mampu bangkitkan lagi pariwisata kita," kata Hermawan Kertajaya, Dewan Pakar GIPI yang juga pakar pemasaran.