"Saya mendorong agar bantuan, baik dalam bentuk dana maupun pendampingan literasi keuangan, difokuskan pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, dan peningkatan destinasi wisata sehingga kunjungan wisatawan menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan," ujar Sandiaga.
Masing-masing desa yang menerima bantuan dan dukungan akan mendapatkan pelatihan literasi keuangan dan bantuan dana DPUP dengan nilai rata-rata sebesar Rp120 juta di setiap desa wisata.
Deputi Bidang Industri dan Investasi, Rizki Handayani mengatakan bantuan dan dukungan ini akan dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk pengembangan Sumber Daya Manusia. "Selain itu, kami berharap ini juga akan meningkatkan kualitas destinasi wisata sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman wisata yang lebih baik dan berkelanjutan," ujarnya.
Benny Bachtiar, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat mengatakan, program bantuan dana untuk mendukung Parekraf dan peningkatan literasi keuangan bagi desa wisata dari Kemenparekraf ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang pariwisata dan membantu mereka merumuskan Rencana Aksi untuk pengembangan desa wisatanya.
Selama kegiatan ini, para peserta yang mewakili 18 desa wisata juga mendapatkan pemahaman tentang literasi keuangan melalui pemaparan materi dari Otoritas Jasa Keuangan terkait "Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal", materi Inklusi Keuangan dengan judul "Overview Pengenalan Produk Layanan Jasa Keuangan", dan materi "Pencatatan Keuangan Digital Menggunakan Aplikasi SIAPIK" yang disampaikan oleh Bank Indonesia.