“Kami mendorong teman-teman pelaku usaha parekraf untuk upskilling sehingga bisa menjadi lebih besar, karena dengan demikian target penyerapan lapangan tenaga kerja dan target investasi sebesar Rp40 triliun tahun depan juga bisa kita capai bersama,” kata Rizki.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan ada 9 pelaku usaha parekraf yang melaksanakan Demo Day pada hari ini. Sebanyak 13 underwriter, 5 Kantor Hukum, dan 5 Kantor Akuntan Publik ikut hadir sebagai tim evaluator.
Melalui Kegiatan ini diharapkan peserta mendapatkan feedback dalam pengembangan usahanya menuju IPO. Melalui networking peserta dapat menemukan working team yang cocok untuk membantu mempersiapkan usahanya menuju IPO
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, mengatakan Bursa Efek Indonesia siap memberikan pendampingan bagi pelaku parekraf yang ingin memanfaatkan pendanaan pasar modal dari perusahaan terbuka melalui IPO.
“Saya mewakili Bursa Efek Indonesia mengucapkan terima kasih atas inisiatif kerja sama ini yang juga sejalan untuk mengajak lebih banyak perusahan kecil dan menengah Indonesia khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat semakin bertumbuh dan berkembang melalui pendanaan di pasar modal,” kata Iman.
Pada kesempatan tersebut Kemenparekraf dan BEI juga melakukan penandatangan MoU sebagai bentuk kerja sama dalam mendorong dan mengakselerasi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk go public dengan skema initial public offering (IPO) atau mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).