1. Harus tukar uang tunai dengan uang bambu
Di pasar Papringan, kegiatan jual beli dilakukan dengan mata uang pring. Para pengunjung bisa menukarkan uang tunai dengan uang pring pada pintu masuk loket. Dengan berbekal keping pring, Anda bisa menikmati berbagai sajian kuliner, hasil tani dan kerajinan bambu.
Untuk mendapatkan koin pring, Anda tidak harus membawa uang tunai. Di loket penukaran keping, terdapat fasilitas scan kode QRIS untuk memudahkan transaksi penukaran mata uang. Hanya dengan scan kode, Anda bisa melakukan pembayaran cashless untuk ditukar dengan nominal pring yang tersedia.
2. Makanan dan minuman dirancang untuk dinikmati langsung
Berbagai jenis sajian seperti makanan berkuah dan minuman dirancang untuk disajikan dan dinikmati langsung. Alasannya, agar Anda bisa menikmati hidangan penyajian dan suasana khas pagi hari di rumpun bambu.
Selain itu, menikmati makanan langsung di lokasi pun dapat mengurangi sampah plastik pembungkus makanan yang membutuhkan waktu lama untuk terurai. Meski demikian, Anda tetap bisa membawa pulang sajian di Pasar Papringan. Caranya, bisa membawa botol minum, kotak makanan, atau tas belanja dari luar. Bisa juga membeli keranjang di lapak kemasan dan kerajinan. Keranjang itu pun bisa Anda pakai lagi untuk berbelanja.