Keadaan atau kondisi batu Malin Kundang
Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis ini menjadi spot wisata favorit yang selalu dikunjungi oleh wisatawan ketika berlibur ke Padang Selatan. Dibangun kurang lebih selama 42 tahun, Batu Malin Kundang ini tampaknya terlihat tak terawat. Melalui video Instagram @demendolan, batu Malin Kundang, bentuknya pun perlahan sudah tak begitu sempurna. Meskipun jika diamati baik-baik masih terlihat posisi Malin yang seolah-olah tersungkur. Wajar jika keadaannya tak begitu baik, melihat letaknya di pinggir pantai dengan sifat air laut yang korosif membuat batu Malin Kundang terkikis seiring berjalannya waktu.
Keindahan Pantai Manis Padang
Pantai Manis Padang atau masyarakat setempat menyebutnya Pantai Aie Manih, ini tak hanya menawarkan wisata historisnya saja tetapi juga keindahan alam dari Pantai Manis Padang dengan pasir pantainya yang berwarna coklat bersih, serta ombak air laut yang tenang. Sangat cocok sebagai tempat liburan akhir pekan bersama sang buah hati, karena ombaknya yang aman untuk berenang.
Selain itu, wisatawan juga menawarkan berbagai atraksi lain seperti pemandangan pantai yang indah, spot bermain air, wisata kuliner, dan spot untuk memancing. Pantai ini berada persis di belakang Gunung Padang. Pantai ini bisa ditempuh dengan jarak 10 km dari pusat kota, atau sekitar 1,5 jam.
Selain menikmati keindahan Pantai Air Manis, wisatawan juga bisa berkeliling pantai dan menyeberang ke Pulau Pisang Kecil, menyewa perahu motor untuk mengunjungi Pulau Sikuai yang terletak di sebelah Pulau Pisang.
Sekilas cerita tentang Malin Kundang
Kisah Malin Kundang berasal dari daerah Sumatera Barat, tepatnya di daerah perkampungan nelayan Air Manis di daerah Padang. Cerita rakyat Maling Kundang ini menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya. Karena tingkah laku dan akhlaknya yang buruk, hati ibu Malin yang tersayat-sayat. Ini kemudian dia berdoa agar sang anak diberikan pelajaran yang kemudian mengubah wujud sang anak menjadi batu.