Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Desain LaSalle, Hariyadi Sukamdani mengatakan, LaSalle College merupakan Sekolah Tinggi Desain Internasional yang berbasis di Kanada. Satu dari tiga kampus desain di Indonesia sudah diakui oleh Ditjen DIKTI - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Selama masa pandemi saya kira akan mengalami penurunan siswa. Ternyata makin bertambah. Ini menunjukkan jika ternyata anak muda yang tertarik dengan fashion hingga desain bertambah," ujar Hariyadi.
Hariyadi menjelaskan, untuk sekolah desain ini 70 persen adalah praktik. Para dosen memang agak kerepotan saat melakukan proses belajar mengajar.
"Sebab program desain ini berurusan langsung dengan orangnya. Butuh model juga. Akhirnya, model diambil dari orang dekat. Dan selama pandemi kami bisa laksanakan prokes secara optimal selama belajar. Dan tidak terjadi cluster di lingkungan belajar," ujarnya.
Presiden Komisaris PT. Indotex LaSalle College International, Poppy Dharsono mengatakan, sekolah fashion ini sangat penting. Apalagi lifestyle di Indonesia meningkat, orang yang berada di kelas menengah semakin banyak. Tentunya mereka membutuhkan, fashion, kuliner, pakaian yang bagus, dan lainnya.
"Umumnya desainer memiliki dasar sekolah, hasilnya jauh bisa diterima pasar. Desainer yang memiliki dasar sekolah pasti tahu bahan yang berkualitas dan pemilihan bahan yang disukai pasar. Jadi ini lebih diterima daripada yang otodidak, ujarnya.