Sejarah dan Filosofi Candi Bentar
Dikutip dari Instagram Kemenparekraf, masyarakat tradisional Bali mengenal konsep yang dinamakan Tri Hita Karan yang berarti tiga penyebab keharmonisan. Dengan konsep ini menjelaskan seberapa pentingnya untuk menjaga keharmonisan dan hubungan baik antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Pengunaan Candi Bentar sebagai gapura ini mengacu pada Asta Kosala Kosali, yaitu konsep tata ruang tradisional Bali yang dipercaya dapat mendukung nilai-nilai Tri Hita Karana di atas.
Fungsi Candi Bentar
Tak hanya estetika belaka, candi bentar juga dipercaya memiliki beberapa fungsi antara lain, penyambut rezeki. Bentuknya yang kokoh memberikan kesan kesejahteraan bagi pemiliki rumah. Di samping itu, pembangunannya dipercaya sebagai perwakilan rasa syukur pada Tuhan dan diharapkan dapat memperlancar rezeki.
Kemudian, fungsi lainnya sebagai pelindung bagi penghuni rumah. Jika diperhatikan secara seksama, gapura ini dilengkapi dengan simbol tertentu yang dipercaya dapat melindungi penghuninya. Tidak jarang Gapura Candi Bentar memiliki lubang untuk menyimpan sesajen dan canang, yang di antaranya berfungsi untuk ritual doa harian agar dijauhkan dari keburukan.