JAKARTA, iNews.id - Ramadan merupakan bulan suci yang paling dinanti umat muslim di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, kemeriahan menyambut Ramadan sangat terasa.
Menjelang Ramadan banyak tradisi unik dari berbagai daerah di Indonesia. Tradisi unik tersebut sesuai dengan adat istiadat turun-temurun dari masing-masing daerah yang tetap dilestarikan hingga saat ini. Salah satu tradisi jelang Ramadan yang sudah turun temurun adalah Dugderan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Semarang, Jawa Tengah.
Dugderan merupakan perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni Jawa, Tionghoa, dan Arab. Nama dugderan diambil dari suara bedug yang ditabuh yakni 'dug' dan 'der'. Tradisi ini adalah menabuh bedug sebagai pertanda dimulainya bulan Ramadan. Tradisi ini diramaikan dengan ikon berupa warak ngendhog yakni atraksi replikasi hewan berkaki empat namun berkepala mirip naga.
Tradisi ini biasanya dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang tinggal di Kota Semarang dan dilakukan untuk merayakan keanekaragaman etnis, budaya, kuliner, dan seni yang ada di Semarang.
Biasanya, karnaval ini berawal dari halaman Kantor Balai Kota sampai Masjid Agung Semarang, nantinya akan dilanjutkan dengan pembacaan suhuf halaqah dan penabuhan bedug.