Serangkaian acara adat dilakukan oleh para gadis (Kalambe) dan lelaki bujangan, untuk menemukan pasangan hidup yang tepat. Tradisi Kabuenga merupakan warisan budaya leluhur yang terus dipertahankan masyarakat Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Usai melihat rangkaian tradisi Kabuenga, tim melanjutkan untuk mengulik salah satu kuliner khas Wakatobi yang terbuat dari singkong, namanya kasoami. Sebuah santapan sederhana, namun sangat lezat. Apalagi jika disantap bersama dengan ikan.
Walau termasuk pangan yang sederhana, singkong memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk tubuh. Tidak hanya karbohidrat, tetapi juga serat, mineral, vitamin C, E, dan folat.
Stefanny juga berkesempatan mempelajari cara membuat furai homoru, atau kain tenun khas Wakatobi di Desa Wisata Liya Togo, Kecamatan Wangsel, Pulau Wangi-Wangi. Dengan menggunakan alat tenun yang cukup sederhana, dan sudah digunakan secara turun-temurun, proses pembuatan tenun tidak semudah yang dilihat.
Kegiatan menenun sendiri sangat membantu perekenomian warga Liya Togo. Kain-kain tenun dijual dengan harga mulai dari Rp400 ribu hingga Rp800 ribu.