Menurut Thresia Mareta, dia melihat jiwa dan rasa yang dituangkan Cahyo dalam batiknya. Cahyo memberikan indentitas, kedetailan, dan keunggulannya dalam teknik pewarnaan ke dalam batik tersebut, sehingga menciptakan ciri khas dan kematangan yang menggambarkan kekokohan seorang Cahyo.
"Memasuki tahun ke-5 Lakon Indonesia kami tetap konsisten bekerja sama secara langsung dengan pengrajin tradisional di daerah sehingga memberikan hasil yang nyata dalam menggerakan roda perekonomian mereka," ujar Thresia.
Lebih jauh dari itu, Lakon Indonesia juga memberikan pandangan-pandangan yang baru dan ilmu-ilmu yang baru sehingga semuanya itu bisa berguna bagi kelangsungan masa depan.
"Kami mengingatkan kembali mengenai prinsip-prinsip dasar budaya dan tradisi yang sudah mereka wariskan secara turun temurun, yang merupakan kekuatan dari karya mereka. Membantu mereka mengekplorasi berbagai macam material seperti katun, denim, kanvas, voile, taffeta, dan chiffon," kata dia.
Selain itu, juga membantu mereka membuat perubahan-perubahan secara teknikal, mengajarkan cara kerja dan cara pembuatan yang lebih benar sehingga kematangan karya mereka dapat berkembang dengan lebih baik. Untuk mencapai kelangsungan kehidupan dan budaya secara jangka panjang.